PERGAULAN YANG MENENTUKAN

Seseorang berkata, katakan padaku lima orang terdekatmu dan aku tahu akan jadi apa kamu dengan melihat kelima orang tersebut.
Bergaullah dengan serigala vel, kamu akan jadi serigala yg tajam
Bergaullah dengan ayam maka kamu akan jadi ayam, aku tersenyum mendengarnya.

Dahulu kala, Aku pernah bertemu dengan harimau bermata elang yang mengajarkanku untuk terus fokus dan maju meraih impianku, menatap tajam ke depan meski sekelilingku meragukanku. Ibarat harimau yang tak banyak bicara, satu auman cukup untuk membuat gentar lawan-lawannya. Sepatah kata cukup untuk membungkam lawannya. Harimau maju dengan strategi, setiap lompatan setiap auman, sang raja hutan tahu apa yang hendak dikakukannya.

Sebaliknya pernah kujumpai seorang elang yang dibesarkan di tengah ayam, meski ia punya sayap untuk dapat terbang mengatasi badai ia bersembunyi di belakang kandang ketika hujan badai tiba sama seperti para ayam. Ia kehilangan identitasnya sebagai sang penantang badai, kita tahu bahwa elang akan terbang semakin tinggi pada waktu badai semakin kencang.

Aku berharap suatu hari aku dapat berjumpa dengan harimau bermata elang itu kembali. Well aku takkan pernah bisa menjadi harimau, pinguin takkan pernah bisa menjadi harimau dan harimau takkan pernah bisa menjadi penguin. Kita diciptakan dengan keistimewaan masing-masing. Tapi dengan siapa kau bergaul menentukan jadi apa kau kelak. Aku tetaplah penguin tapi pola pikir harimau bermata elang itu merasuk dalam benakku ketika aku mengenalnya.

Hati-hatilah dengan siapa engkau bergaul karena itu menentukan akan jadi apakah engkau kelak. Pergaulan yang buruk merusak kebiasaan yang baik dan berada di lingkungan yang tepat akan mengasahmu lebih tajam lagi. Bukan berarti kau menjadi antik dalam bergaul, kau mengenal dirimu dengan baik. Jadilah dampak yang baik dalam hidup orang lain, tapi tetaplah ingat kau bukan superman yang tak bisa jatuh, berhati-hatilah kawan.

Leave a comment